Peta Kabupaten Temanggung Kecamatan dan Kelurahan

Jual Peta Kabupaten Temanggung Kecamatan dan Kelurahan tersedia dalam ukuran dibawah ini:
125x150cm = 565.000
150x180cm = 675.000
90x110cm = 400.000

Bahan poster:
- Awet / Tahan lama (sekali beli tahan puluhan tahun).
- Tebal
- Tampilan Matte
- Anti sobek, hanya bisa dipotong dengan gunting atau pisau
- Anti air, cocok digunakan di daerah yang lembab atau basah)
- Pilihan terbaik untuk daya tahan dan kualitas cetak yang optimal.

Peta ini dikhususkan sebagai peta Administrasi dengan kriteria sebagai berikut

Peta ini menampilkan informasi
1. Nama & garis batas Kabupaten
2. Nama & garis batas Kecamatan
3. Nama & garis batas Kelurahan

Peta ini tidak menampilkan / memiliki
1. Skala Peta
2. Garis Derajat
3. Legenda
4. Nama jalan (Kecuali peta kota), gunung, waduk dan danau, dan keterangan-keterangan lainnya yang sifatnya non administrasi.

*Jika membutuhkan keterangan lain yang diperlukan di dalam peta, silahkan untuk menghubungi kami.

**Perhatian! Peta ini tidak dijamin bebas dari kesalahan baik berupa penamaan suatu tempat, garis batas, Nama Jalan, Lokasi / titik suatu tempat dari kondisi sebenarnya yang mungkin dapat berbeda dengan yang ditunjukan di dalam Peta.

juragan poster menjual berbagai macam poster dan wallpaper dengan harga paling murah dengan koleksi puluhan ribu gambar. Menjual secara Eceran dan Grosir.

Mengapa Membeli poster di Juragan Poster

-One Stop Solution untuk kebutuhan poster anda
-Cocok untuk kebutuhan bisnis maupun hobi
-Koleksi Gambar Paling Lengkap
-Menggunakan bahan kertas bermutu
-Gambar tajam dan warna cerah
-Semua gambar Beresolusi tinggi
-Dicetak menggunakan printer berkualitas
-Hasil Cetakan Poster Terbaik
-Mengutamakan Kualitas Poster yang bermutu demi kepuasan pelanggan
-Bisa request atau pake gambar sendiri

 

Kabupaten Temanggung: Informasi Umum, Geografi, dan Sejarah

Kabupaten Temanggung adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kabupaten ini memiliki ibu kota bernama Kecamatan Temanggung Kota dan berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Pada tahun 2022, jumlah penduduk Kabupaten Temanggung mencapai 799.764 jiwa.

Geografi Kabupaten Temanggung mayoritas merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung terletak di jalur provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Jalan Raya Parakan-Weleri menghubungkan Temanggung dengan jalur pantura, sedangkan di perbatasan dengan Kabupaten Semarang, tepatnya di Kecamatan Pringsurat, terdapat jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta.

Sejarah Kabupaten Temanggung bermula pada tanggal 7 April 1826, ketika Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan melalui Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda Nomor 11. Setelah perang Diponegoro berakhir, ia memindahkan ibu kota ke Kabupaten Temanggung. Alasan pemindahan tersebut antara lain karena pandangan masyarakat Jawa yang menganggap ibu kota yang pernah diduduki musuh perlu ditinggalkan dan Distrik Menoreh sudah digabung dengan Kabupaten Magelang sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi.

Berdasarkan usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, Pemerintah Hindia Belanda di Batavia menyetujui dan menetapkan perubahan nama Kabupaten Menoreh menjadi Kabupaten Temanggung melalui Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 November 1834. Sebagai upaya untuk meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung mengadakan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung pada tanggal 21 Oktober 1985. Hasil seminar yang diikuti oleh sejarawan, budayawan, tokoh masyarakat, ABRI, Rokhaniwan, dinas, instansi, lembaga masyarakat, dan lain-lain menetapkan tanggal 10 November 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

Sejarah Kabupaten Temanggung: Raja Mataram Kuno dan Prasasti

Sejarah Kabupaten Temanggung erat kaitannya dengan Raja Mataram Kuno, Rakai Pikatan. Nama "Pikatan" merujuk pada wilayah yang terletak di sumber mata air di Desa Mudal, Kecamatan Temanggung. Di tempat ini, terdapat reruntuhan batu kuno yang diyakini sebagai petilasan Raja Rakai Pikatan.

Asal kata "Temanggung" berasal dari "teman gunung" dan pertama kali tercatat dalam Prasasti Wanua Tengah III (tahun 908 Masehi) yang ditemukan di Dusun Dunglo, Desa Gandulan, Kecamatan Kaloran pada November 1983. Prasasti ini menggambarkan Temanggung sebagai kademangan yang subur dan makmur, dengan salah satu wilayahnya yaitu Pikatan.

Di Pikatan, adik Raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara mendirikan Bihara agama Hindu. Raja Sanjaya (Rahyangta Rimdang) naik takhta pada tahun 717 M, dan penerusnya, Rake Panangkaran yang naik takhta pada 27 November 746 M, memberikan bengkok di Sawah Sima untuk Bihara Pikatan.

Temanggung hingga Kecamatan Bulu merupakan wilayah yang subur dan tenteram, ditandai dengan adanya Bihara Pikatan. Pengganti Raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang bertakhta selama 38 tahun. Legenda Angling Dharma menyebutkan keratin berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro), di mana ditemukan reruntuhan dan desa Kademangan.

Rakai Panunggalan menggantikan Rakai Panangkaran dan naik takhta pada 1 April 784 hingga 28 Maret 803. Ia bertakhta di Panaraban (kini Parakan) dan ditemukan abu jenazah di Pakurejo, daerah Bulu. Penggantinya, Rakai Warak, tinggal di Tembarak, di mana ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro, Candi, dan Desa Kademangan.

Rakai Garung menggantikan Rakai Warak dan bertakhta dari 24 Januari 828 hingga 22 Februari 847. Ia ahli dalam pembangunan candi dan ilmu falak. Rakai Garung menciptakan pranata mangsa yang masih digunakan hingga kini.

Kemudian, Rakai Pikatan menggantikan Rakai Garung dan bermukim di Temanggung. Di sini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III, serta peninggalan seperti Lumpang Joni, arca-arca, dan Desa Demangan.

Dari buku karya I Wayan Badrika, disebutkan Rakai Pikatan ingin menguasai Jawa Tengah namun tidak berani merebut kekuasaan dari Raja Bala Putra Dewa, penguasa Kerajaan Syailendra. Ia menikahi Dyah Pramudha Wardani, kakak Raja Bala Putra Dewa, untuk mempengaru

hi kerajaan Syailendra. Rakai Pikatan juga mengumpulkan kekuatan dari para prajurit, senapati, dan upeti yang diperoleh dari para demang di wilayahnya.

Demang Gong, yang memiliki wilayah terluas, ditugaskan untuk mengumpulkan upeti. Rakai Pikatan mengumpulkan tentara dan menyerang Kerajaan Syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi. Dalam penyerangan ini, Rakai Pikatan dibantu oleh Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Nama demang dan wilayah kademangan kemudian berubah menjadi Ndemanggung, yang akhirnya menjadi Temanggung.

Beberapa catatan sejarah Temanggung meliputi:

  1. Prasasti Wanua Tengah III (Berkala Arkeologi tahun 1994, halaman 87) menyatakan Rakai Pikatan meninggal dunia pada 27 Mei 855 M.
  2. Prasasti Siwagrha (terjemahan Casparis 1956–288) pada tahun 856 M, Rakai Pikatan mengundurkan diri.
  3. Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289–294) menyatakan Balaputra Dewa dikalahkan dalam perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
  4. Prasasti Wanua Tengah III (Berkala Arkeologi Tahun 1994, halaman 89) menyatakan Rakai Kayu Wangi naik takhta pada 27 Mei 855 M.
  5. Dalam buku karangan I Wayan Badrika (halaman 154), disebutkan Pramudya Wardani menikah dengan Rakai Pikatan dan naik takhta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha Wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.

Dari catatan sejarah tersebut, Rakai Pikatan mengangkat putranya, Kayu Wangi, sebagai penerus. Selanjutnya, Rakai Pikatan mengundurkan diri dan menikah dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya, Kayu Wangi.

Seni Budaya di kabupaten temanggung:

Kabupaten Temanggung dikenal dengan kekayaan seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dari berbagai budaya yang dipadukan dengan kearifan lokal. Salah satu kesenian yang berkembang di Temanggung adalah kuda kepang (kuda lumping), yang merupakan adaptasi dari kesenian daerah lain.

Di samping kuda kepang, seni terbangan atau kemplingan juga berkembang di beberapa desa. Tarian topeng loreng atau ndayakan juga menjadi bagian dari kebudayaan Temanggung. Di bidang pewayangan, Temanggung memiliki cengkok pagelaran yang khas, yaitu cengkok Kedu, yang berbeda dari cengkok Jogja atau Solo.

Budaya Nyadran, yang juga dikenal sebagai mertideso atau bersih deso, masih sering diadakan di desa-desa Temanggung. Kegiatan ini merupakan upaya untuk menjaga kearifan lokal dan mempererat tali silaturahmi di masyarakat.

Wisata di Kabupaten Temanggung:

Kabupaten Temanggung adalah destinasi wisata yang menarik dengan beragam atraksi yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang dapat Anda kunjungi di Kabupaten Temanggung:

  1. Wana Wisata Jumprit: Terletak di Kecamatan Ngadirejo, Wana Wisata Jumprit menawarkan taman rekreasi, arena outbound keluarga, dan sumber mata air suci perayaan Waisak. Tempat ini juga memiliki hutan yang dihuni oleh sekelompok primata (kera).
  2. Monumen Meteorit: Terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, monumen ini merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi.
  3. Curug Lawe Muncar: Air terjun yang terletak di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang ini merupakan destinasi wisata alam yang menakjubkan.
  4. Pikatan Waterpark: Berlokasi di Desa Mudal, Kecamatan Temanggung, waterpark ini menawarkan berbagai wahana air yang menyenangkan.
  5. Curug Surodipo: Air terjun tertinggi di Kabupaten Temanggung ini terletak di Desa Wisata Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo.
  6. Kompleks Taman Kartini: Taman rekreasi keluarga ini dilengkapi dengan kolam renang dan terletak di Kelurahan Kowangan, Kecamatan Temanggung. Kompleks ini juga berdekatan dengan stadion Bumi Phala dan Perpustakaan Daerah.
  7. Taman Pancasila: Merupakan titik nol kilometer Kabupaten Temanggung dan tempat yang cocok untuk bersantai.
  8. Pesona Watu Layah dan Watu Angkrik: Terletak di Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, kedua formasi batu ini menawarkan pemandangan alam yang indah.
  9. Desa Wisata Ngropoh: Sentra penghasil durian di Kabupaten Temanggung yang biasa diselenggarakan di Embung Abimanyu, terletak di Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan.
  10. Kompleks Alun-Alun Temanggung: Berdekatan dengan Masjid Agung Darussalam, Pendopo Pengayoman, Taman Pengayoman, Gedung-Gedung Pemerintahan, serta area hiburan seperti bioskop.
  11. Wisata Alam Posong: Terletak di Lembah Sindoro, Desa Wisata Tlahab, Kecamatan Kledung, sekitar 20 km ke utara dari Kota Temanggung.
  12. Desa Wisata Traji: Terkenal dengan Upacara Adat 1 Suro, kolam renang alam, serta Pekenlepen, pasar tradisional berbasis di kolam-kolam renang alam.
  13. Kota Pusaka Parakan: Sentra bangunan cagar budaya dan adat istiadat di Kabupaten Temanggung.
  14. Pasar Papringan Ngadiprono: Pasar tradisional yang mengedepankan revitalisasi desa dan pemberdayaan masyarakat desa, terletak di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu
  15. Prasasti Gondosuli: Terletak di Desa Gondosuli, Kecamatan Bulu, prasasti ini merupakan peninggalan sejarah yang menarik untuk dikunjungi.
  16. Pinusan Sigrowong: Terletak di Kecamatan Kandangan, Pinusan Sigrowong menawarkan pemandangan alam yang menawan.
  17. Sidempul Camping Ground: Berlokasi di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, tempat ini menawarkan arena outbound, berkemah, dan spot menikmati matahari terbit yang indah.
  18. Makam Ki Ageng Makukuhan: Terletak di Kedu, makam ini merupakan tempat bersejarah yang menarik untuk dikunjungi.
  19. Candi Pringapus: Situs candi ini terletak di Desa Pringapus, Kecamatan Ngadirejo.
  20. Embung Kledung: Waduk buatan yang diapit oleh Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing ini menawarkan pemandangan alam yang memukau.
  21. Pendakian Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing: Bagi para pencinta alam, pendakian gunung via Kledung, Bansari, Pagergunung, dan Banaran merupakan tantangan yang menarik.
  22. Pendakian Gunung Prau dan Gunung Kendil: Cobalah pendakian melalui Wates dan Dusun Sibajak, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto untuk pengalaman yang berbeda.
  23. Bukit Kembang Arum: Terletak di Desa Prangkokan, Kecamatan Bejen, bukit ini menawarkan pemandangan alam yang indah.
  24. Situs Liyangan: Kompleks Mataram Kuno ini dilengkapi dengan kolam renang alam berbentuk hati, terletak di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo.
  25. Kledung Rest Area: Taman wisata ini menawarkan tempat beristirahat dengan panorama Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
  26. Pertapaan Santa Maria Rawaseneng: Kunjungi perkebunan kopi, peternakan sapi perah, dan Taman Doa yang berada di Desa Ngemplak.
  27. Makam Ki Ageng Sumo Maruto dan Bukit Mbelang Sari: Terletak di Mblawong Kulon, tempat ini menawarkan pemandangan alam yang mempesona.
  28. Jembatan Sekrikil Parakan: Jembatan ini merupakan salah satu ikon di Kabupaten Temanggung.
  29. Embung Bansari: Terletak di Desa Pringapus, Bansari, embung ini menawarkan keindahan alam yang menenangkan.
  30. Wisata Sunrise Sunset Botorono: Tempat ini menawarkan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang spektakuler.
  31. Jembatan Sigandul: Terletak di Kledung, jembatan ini menawarkan pemandangan alam yang menawan.

Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Temanggung:

Kabupaten Temanggung memiliki berbagai fasilitas kesehatan yang siap untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan. Mulai dari rumah sakit umum, rumah sakit swasta, puskesmas rawat inap, hingga puskesmas non-rawat inap, semua tersedia untuk memastikan kesehatan warga Temanggung terjaga dengan baik. Berikut ini adalah beberapa fasilitas kesehatan yang bisa Anda temukan di Kabupaten Temanggung:

  1. RSUD Temanggung: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung merupakan rumah sakit tipe B yang terletak di Jl. Gadjah Mada 1A, Walitelon, Temanggung. RSUD ini menyediakan berbagai layanan kesehatan umum dan spesialis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  2. RS Kristen Ngesti Waluyo: Terletak di Wanutengah, Kecamatan Parakan, Temanggung, rumah sakit ini menawarkan layanan kesehatan berkualitas dengan sentuhan kasih sayang dan pelayanan yang ramah.
  3. RSB Gunung Sawo II: Rumah Sakit Bersalin Gunung Sawo II berlokasi di Jl. Gatot Subroto KM 2, Manding, Temanggung. Rumah sakit ini khusus menangani kebutuhan kesehatan ibu dan anak, seperti persalinan dan pelayanan kandungan.
  4. RS PKU Muhammadiyah Temanggung: Terletak di Jl. Raya Kedu KM 2, Kalisat, Campursari, Bulu, Temanggung, rumah sakit ini merupakan bagian dari jaringan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain rumah sakit, Kabupaten Temanggung juga memiliki puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan. Berikut ini beberapa puskesmas rawat inap dan non-rawat inap yang ada di Kabupaten Temanggung:

Puskesmas Rawat Inap:

Puskesmas Bejen
Puskesmas Ngadirejo
Puskesmas Selopampang
Puskesmas Gemawang


Puskesmas Non Rawat Inap:

Puskesmas Candiroto
Puskesmas Parakan
Puskesmas Traji (Parakan 2)
Puskesmas Tretep
Puskesmas Wonoboyo
Puskesmas Kledung
Puskesmas Jumo
Puskesmas Kedu
Puskesmas Bulu
Puskesmas Kandangan
Puskesmas Kaloran
Puskesmas Tepusen (Kaloran 2)
Puskesmas Kranggan
Puskesmas Pare (Kranggan 2)
Puskesmas Tembarak
Puskesmas Temanggung
Puskesmas Dharmarini (Temanggung 2)
Puskesmas Pringsurat

Pertanian dan Industri di Kabupaten Temanggung:

Kabupaten Temanggung dikenal sebagai daerah yang mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomiannya. Dengan kondisi iklim dan cuaca yang mendukung, Temanggung berhasil menghasilkan berbagai produk pertanian yang menjadi sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakatnya.

Salah satu komoditas pertanian yang menjadi andalan di Temanggung adalah tembakau. Tembakau tumbuh subur di lereng Gunung Sindoro-Sumbing dan sebagian besar wilayah tengah serta selatan Temanggung. Selain tembakau, kopi juga menjadi komoditas penting yang dihasilkan di wilayah utara Temanggung, serta sebagian kecil tanaman cengkih.

Kabupaten Temanggung juga dikenal dengan sentra-sentra penjualan sayur mayur dan peternakan ayam petelur yang berkembang pesat. Kehadiran sentra-sentra ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan pendapatan.

Industri di Kabupaten Temanggung umumnya bergerak di bidang pengolahan dan dukungan produk pertanian. Salah satu industri yang menonjol di daerah ini adalah industri pengolahan kayu. Industri ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi tetapi juga membantu meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Temanggung.

Dalam upaya memperkuat sektor pertanian dan industri, pemerintah Kabupaten Temanggung terus berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha di bidang pertanian dan industri. Diharapkan, sektor-sektor ini akan semakin maju dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Kabupaten Temanggung.

Tokoh Agama, Seniman, Politisi, dan Lainnya di Kabupaten Temanggung:

Kabupaten Temanggung merupakan daerah yang memiliki berbagai tokoh yang berkontribusi dalam bidang agama, seni, politik, akademisi, olahraga, ekonomi, dan militer. Berikut ini merupakan beberapa tokoh penting yang berasal dari Kabupaten Temanggung.

Tokoh Agama:

  1. KH. Yacub Mubarok - Ketua MUI Temanggung
  2. KH. Muhammad Furqon - Ketua Tanfidziyah PCNU Temanggung
  3. Drs. KH. Asy'ari Muhadi - Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung
  4. Drs. H. Nur Makhsun, M.S.I - Ketua BPP Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
  5. Ahmad Sholeh - Ketua FKUB Temanggung
  6. Bante Titak Sado - Pemuka Agama Budha

Seniman, Sastrawan, dan Budayawan:

  1. Ariem Christiawan alias Wawan TMG - Sound Engginering Republik Cinta Management
  2. Chamid Arang - Pelukis
  3. Dr. Rokhmad, M.S.I - Pelukis
  4. Djadoeg Djajakusuma
  5. Didik Hadiprayitno, SST
  6. Yudiono K.S.
  7. Dhatu Rembulan - Selebgram, Istri Vokalis The Changcuters
  8. Titiek Puspa

Politisi:

  1. Mohamad Roem
  2. H. Sujadi Saddat
  3. Muchamad Nabil Haroen
  4. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A.
  5. Agus Santosa
  6. Denty Eka Widi Pratiwi, SE., MH
  7. Adi Wibowo
  8. Ir. Panggah Susanto, M.M.

Akademisi dan Ilmuwan:

  1. Prof. Dr. H. Zaini Dahlan, MA
  2. Agung H. Soehedi
  3. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.
  4. Dr. H. Muh. Baehaqi, M.M. - Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung
  5. Tri Suraning Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kes - Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung
  6. Prihanto, S.Kep., Ns., M.Kes. - Ketua STIKES Ngesti Waluyo
  7. Hamidulloh Ibda

Atlet dan Olahragawan:

  1. Muhammad Yunus
  2. Rosaria Yusfin Pungkasari
  3. Budiyono - Juara Pertama Kejuaraan Nasional XC CliniC Paralayang 2019
  4. Tomy Eko Kartika - Ketua KONI Kabupaten Temanggung

Ekonom dan Pengusaha:

  1. Siti Chalimah Fadjriah
  2. Hamam Nashirudin - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Temanggung

Daftar di atas mencakup sejumlah tokoh penting yang berasal dari Kabupaten Temanggung dan telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang. Mereka mewakili keberagaman dan kekayaan budaya, intelektual, dan kreatif yang ada di Kabupaten Temanggung. Beberapa tokoh tersebut telah mencapai keberhasilan di tingkat nasional dan internasional, sementara yang lain tetap fokus pada pengembangan dan kemajuan masyarakat lokal.

Dari tokoh agama yang mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin dan pembimbing rohani, hingga seniman, sastrawan, dan budayawan yang menginspirasi dengan karya-karya mereka, setiap individu di dalam daftar ini berperan penting dalam membentuk karakter dan identitas Temanggung. Para politisi, akademisi, dan ilmuwan telah menciptakan perubahan positif di berbagai bidang kehidupan masyarakat, sementara atlet dan olahragawan mengharumkan nama Kabupaten Temanggung di kancah olahraga.

Ekonom dan pengusaha menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, sementara tokoh militer menjaga keamanan dan ketertiban. Semua tokoh ini, dengan berbagai latar belakang dan keahlian, telah berkontribusi pada kemajuan Kabupaten Temanggung dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.