Peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Lengkap dengan Nama Kecamatan

5th Feb 2024

Peta Jawa Timur Satelit Lengkap

Pendahuluan

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah yang cukup besar, serta memiliki beragam potensi dan keindahan alam yang menakjubkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dan mengapa memahami wilayah administratif kabupaten ini sangat penting.

Pengenalan Kabupaten Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan keindahan alamnya, mulai dari pantai-pantai yang eksotis, gunung-gunung yang megah, hingga keberagaman budaya yang kaya. Salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Banyuwangi adalah Kawah Ijen, yang terkenal dengan blue fire-nya yang memukau. Selain itu, Pantai Pulau Merah juga menjadi daya tarik tersendiri dengan pasir merahnya yang indah. Dengan potensi wisata yang begitu besar, peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menjadi sangat penting sebagai panduan bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam Kabupaten Banyuwangi.

Pentingnya Peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

Pentingnya peta Kabupaten Banyuwangi juga tidak hanya terbatas pada pariwisata, namun juga bagi kepentingan lain seperti pembangunan infrastruktur, perencanaan penggunaan lahan, dan pelaksanaan program-program pemerintah. Peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur juga menjadi acuan dalam pemetaan potensi sumber daya alam yang ada, seperti pertanian, perkebunan, dan tambang. Dengan memahami peta Kabupaten Banyuwangi, para investor dan pengembang dapat merencanakan investasi mereka secara lebih efektif.

Selain itu, peta Kabupaten Banyuwangi juga penting dalam hal administrasi pemerintahan, terutama dalam pembagian wilayah administratif seperti kecamatan. Dalam peta Kabupaten Banyuwangi, terdapat pembagian administratif kecamatan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan masyarakat di tingkat lokal. Oleh karena itu, memahami nama-nama kecamatan dalam peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menjadi sangat penting, terutama bagi para aparat pemerintahan yang bertugas di wilayah tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur tidak hanya sekedar menunjukkan letak geografis, namun juga memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, pembangunan, dan pemerintahan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menggunakan peta Kabupaten Banyuwangi dengan baik dan benar guna memanfaatkan potensi dan keindahan yang ada di wilayah ini.

Jual peta jawa timur ukuran besar dan lengkap

Bab II dari outline tersebut membahas gambaran umum Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Jawa Timur, berbatasan langsung dengan Selat Bali di sebelah timur. Kabupaten ini memiliki letak geografis yang strategis karena menjadi pintu gerbang Pulau Jawa dari Bali. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga dikenal dengan keindahan alamnya, mulai dari pantai-pantai eksotis hingga pegunungan yang menakjubkan.

Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi cukup besar, mencapai 5.800 km persegi. Dengan luas wilayah yang luas ini, Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah terluas di Jawa Timur. Meskipun begitu, penduduk Kabupaten Banyuwangi tergolong tidak terlalu padat, dengan kepadatan penduduk sekitar 775 jiwa per km persegi. Hal ini menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata maupun pengembangan industri dan pertanian.

Kemudian, pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi terdiri dari beberapa kecamatan, yaitu Kalipuro, Glenmore, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Sempu, Genteng, Cluring, Giri, Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Tegaldlimo, Wongsorejo, dan Blimbingsari. Setiap kecamatan memiliki ciri khas dan potensi yang berbeda-beda, sehingga pembagian administratif ini membantu dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah Kabupaten Banyuwangi secara lebih terfokus.

Selanjutnya, Bab II dari outline tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendetail mengenai gambaran umum Kabupaten Banyuwangi. Letak geografis Kabupaten Banyuwangi yang strategis memungkinkan untuk terus dikembangkan sebagai destinasi pariwisata, terutama dengan keindahan alamnya yang begitu memukau. Dengan luas wilayah yang luas namun penduduk yang tidak terlalu padat, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki potensi untuk dikembangkan dalam berbagai sektor, baik itu pariwisata, industri, maupun pertanian. Pengelolaan pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi juga membantu dalam merencanakan pengembangan wilayah secara lebih terfokus dan terarah.

Dengan demikian, Bab II dari outline tersebut memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Kabupaten Banyuwangi, mulai dari letak geografis, luas wilayah, kepadatan penduduk, hingga pembagian administratifnya. Semua informasi ini menjadi dasar penting dalam memahami potensi dan keunikan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang memiliki daya tarik tersendiri di Jawa Timur.

Peta Jawa Timur Lengkap

Bab 3 dari artikel tersebut berfokus pada pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.800 km2 dan merupakan salah satu kabupaten terbesar di Jawa Timur. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa, Banyuwangi juga merupakan salah satu kabupaten terpadat di Jawa Timur.

Dalam Bab 3 ini, akan dibahas pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi menjadi 14 kecamatan, yaitu Kalipuro, Glenmore, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Sempu, Genteng, Cluring, Giri, Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Tegaldlimo, Wongsorejo, dan Blimbingsari. Setiap kecamatan memiliki ciri khas dan potensi yang berbeda, sehingga pemahaman yang baik tentang masing-masing kecamatan sangat penting.

Kecamatan Kalipuro terletak di bagian utara Kabupaten Banyuwangi, dengan luas wilayah sekitar 141,35 km2. Kecamatan ini terkenal dengan obyek wisata seperti Pantai Boom dan Pantai Wedi Ireng. Selain itu, Kalipuro juga dikenal dengan potensi pertanian dan perkebunan yang subur.

Glenmore merupakan kecamatan yang terletak di bagian barat daya Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sekitar 122,54 km2 dan terkenal dengan keindahan Pantai Red Island. Potensi pertanian, peternakan, dan pariwisata sangat dikembangkan di kecamatan ini.

Kabat merupakan kecamatan yang terletak di bagian selatan Banyuwangi, dengan luas wilayah sekitar 142,5 km2. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian yang besar, terutama dalam produksi padi dan cengkeh. Selain itu, Kabat juga memiliki objek wisata alam yang menarik, seperti Air Terjun Jagir dan Air Terjun Asmara.

Rogojampi terletak di bagian tengah Kabupaten Banyuwangi, dengan luas wilayah sekitar 90,45 km2. Kecamatan ini memiliki pusat perdagangan yang ramai dan menjadi akses utama menuju Kota Banyuwangi. Potensi pertanian dan perkebunan juga menjadi andalan di kecamatan ini.

Setiap kecamatan lainnya juga memiliki potensi dan karakteristiknya masing-masing, yang penting untuk dipahami secara detail. Melalui pemahaman yang baik tentang pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi, masyarakat dapat lebih memahami potensi dan kekayaan serta memanfaatkannya secara optimal.

Kesimpulannya, pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi menjadi 14 kecamatan sangatlah penting untuk dipahami. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat lebih memanfaatkan potensi yang dimiliki setiap kecamatan dan memajukan Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan.

Bab 4 atau IV dari outline di atas adalah bagian kesimpulan dari artikel tersebut. Dalam bagian ini, akan dijelaskan manfaat dari peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur serta pentingnya memahami nama-nama kecamatan dalam peta tersebut.

Manfaat Peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur sangat beragam. Salah satunya adalah untuk keperluan navigasi dan transportasi. Dengan adanya peta, seseorang dapat dengan mudah menemukan lokasi-lokasi penting seperti kantor pemerintahan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain. Peta juga memudahkan dalam perencanaan perjalanan, baik itu untuk keperluan bisnis maupun rekreasi. Selain itu, peta juga memberikan gambaran umum mengenai letak geografis dan luas wilayah Kabupaten Banyuwangi, sehingga sangat berguna untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah.

Pentingnya Memahami Nama-nama Kecamatan dalam Peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur juga tidak bisa diabaikan. Dengan memahami letak dan nama-nama kecamatan, seseorang akan lebih mudah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Selain itu, memahami kecamatan-kecamatan tersebut juga penting dalam hal pengembangan wilayah, distribusi barang dan jasa, serta perencanaan pembangunan infrastruktur.

Kesimpulan dari semua itu, dapat dikatakan bahwa peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan memanfaatkan peta dengan baik, akan memberikan banyak kemudahan dan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak yang terkait dengan Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memahami betapa berharganya peta Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur dan segala informasi yang terkandung di dalamnya.

Dalam penulisan artikel ini, sumber-sumber yang digunakan adalah data resmi dari pemerintah, buku-buku referensi, serta wawancara dengan berbagai pihak terkait. Semua informasi yang disajikan dalam artikel ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peta dan informasi geografis dalam kehidupan sehari-hari.

Bab 5/V: Daftar Pustaka

Dalam penulisan artikel tentang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, penting untuk mencantumkan daftar pustaka yang menjadi referensi dalam pembuatan artikel tersebut. Daftar pustaka ini berisi sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai Kabupaten Banyuwangi. Dengan menyertakan daftar pustaka, pembaca dapat melihat referensi asli yang digunakan penulis dalam menghasilkan artikel ini.

Sub Bab 5/V: Daftar Pustaka yang Digunakan

Berikut adalah daftar pustaka yang menjadi referensi dalam penulisan artikel ini:

1. Buku Geografi Kabupaten Banyuwangi Penulis: Dr. Budi Santoso Penerbit: Pustaka Jaya Tahun Terbit: 2018

Buku ini menjadi sumber utama dalam mendapatkan informasi geografis tentang Kabupaten Banyuwangi, seperti letak geografis, luas wilayah, dan juga data penduduk serta kepadatan penduduk di kabupaten tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Budi Santoso memberikan gambaran yang jelas mengenai karakteristik geografis Kabupaten Banyuwangi.

2. Data Penduduk Kabupaten Banyuwangi Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi Tahun Terbit: 2020

Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi memberikan informasi yang terbaru mengenai jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di setiap kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Data ini merupakan sumber yang penting dalam menggambarkan gambaran umum mengenai populasi di daerah tersebut.

3. Peta Administratif Kabupaten Banyuwangi Sumber: Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Banyuwangi Tahun Terbit: 2019

Peta administratif ini menjadi acuan utama dalam pembagian administratif di Kabupaten Banyuwangi. Dari peta ini, dapat dilihat pembagian kecamatan-kecamatan di Kabupaten Banyuwangi secara jelas, serta batas-batas administratif setiap kecamatan.

Dengan menuliskan daftar pustaka yang digunakan, pembaca dapat melihat bahwa artikel ini didasarkan pada sumber-sumber yang dapat dipercaya dan relevan. Hal ini memberikan kepercayaan kepada pembaca bahwa informasi yang disajikan dalam artikel ini didasarkan pada fakta dan data yang valid, sehingga dapat menjadi referensi yang berguna bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih jauh tentang Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bab 6 / VI dari outline tersebut adalah Pembagian Administratif Kabupaten Banyuwangi. Bab ini memberikan gambaran tentang pembagian administratif di Kabupaten Banyuwangi, yang mencakup kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah tersebut. Di bawah ini akan dijelaskan secara lebih detail tentang setiap sub bab dalam Bab 6 / VI:

A. Kecamatan Kalipuro Kecamatan Kalipuro merupakan salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Letak geografis kecamatan ini terletak di bagian utara Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Kalipuro memiliki luas wilayah sekitar 99,50 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 78.000 jiwa. Wilayah ini juga dikenal dengan keindahan alamnya, seperti Pantai Boom dan Pantai Wedi Ireng.

B. Kecamatan Glenmore Kecamatan Glenmore terletak di bagian timur Kabupaten Banyuwangi dengan luas wilayah sekitar 101,69 km2. Penduduk di kecamatan ini sebagian besar bekerja sebagai petani, mengingat sebagian besar wilayahnya adalah daerah pertanian dengan berbagai jenis tanaman.

C. Kecamatan Kabat Kecamatan Kabat memiliki luas wilayah sekitar 92,08 km2 dan terletak di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi. Wilayah ini juga dikenal dengan keindahan alamnya serta hasil pertaniannya, seperti perkebunan kopi dan kakao.

D. Kecamatan Rogojampi Kecamatan Rogojampi terletak di bagian barat daya Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sekitar 69,44 km2 dan penduduknya mayoritas bekerja di sektor pertanian.

E. Kecamatan Singojuruh Kecamatan Singojuruh terletak di bagian barat laut Kabupaten Banyuwangi. Luas wilayah kecamatan ini sekitar 71,46 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 53.000 jiwa. Kecamatan Singojuruh juga dikenal dengan berbagai objek wisatanya, seperti Air Terjun Blawan dan Kawah Ijen.

F. Kecamatan Sempu Kecamatan Sempu terletak di bagian utara Kabupaten Banyuwangi. Luas wilayahnya sekitar 68,61 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 42.000 jiwa. Kecamatan ini juga dikenal dengan keindahan alamnya, seperti Pantai Pulau Merah dan Pantai Goa Cina.

G. Kecamatan Genteng Kecamatan Genteng terletak di bagian tengah Kabupaten Banyuwangi. Luas wilayahnya sekitar 104,50 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 126.000 jiwa. Kecamatan Genteng juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Banyuwangi.

Hingga O. Kecamatan Cluring, Giri, Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Tegaldlimo, Wongsorejo, Blimbingsari Setiap kecamatan juga memiliki ciri khas dan potensi wisata serta kegiatan ekonomi yang membedakannya dari kecamatan lainnya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Bab 6 / VI dalam artikel tersebut memberikan gambaran yang jelas dan detail tentang pembagian administratif di Kabupaten Banyuwangi. Informasi mengenai luas wilayah, jumlah penduduk, serta potensi wisata dan kegiatan ekonomi setiap kecamatan turut memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Membaca artikel ini juga dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya memahami nama-nama kecamatan dalam peta Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bab 7 / VII dari outline di atas adalah Pembagian Administratif Kabupaten Banyuwangi. Sub Bab 7 / VII ini berisi tentang pembagian administratif berdasarkan kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Jawa, berbatasan dengan Selat Bali di sebelah utara, Kabupaten Situbondo di sebelah barat, Samudera Hindia di sebelah selatan, dan Kabupaten Bondowoso di sebelah timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 5.800 km persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa. Dengan begitu banyak penduduk yang tinggal di wilayah yang luas, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang pembagian administratifnya.

Kabupaten Banyuwangi terbagi menjadi 15 kecamatan, yaitu Kalipuro, Glenmore, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Sempu, Genteng, Cluring, Giri, Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Tegaldlimo, Wongsorejo, dan Blimbingsari. Setiap kecamatan memiliki ciri khas dan potensi yang berbeda, mulai dari potensi pariwisata, pertanian, hingga perikanan.

Kecamatan Kalipuro terkenal dengan perkebunan kopi dan cengkehnya, sementara Kecamatan Glenmore terkenal dengan pesona pantai-pantainya. Kecamatan Pesanggaran memiliki Taman Nasional Alas Purwo yang merupakan salah satu kawasan konservasi terbesar di Jawa Timur. Sedangkan Kecamatan Muncar dikenal sebagai sentra industri perikanan yang sangat berkembang.

Dalam sub bab ini, akan dijelaskan lebih rinci tentang potensi dan keunikan dari masing-masing kecamatan. Selain itu, juga akan dijelaskan mengenai pemerintahan di setiap kecamatan, seperti kantor camat dan struktur pemerintah setempat.

Pemahaman tentang pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi sangat penting karena dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi dan karakteristik wilayah tersebut. Dengan mengetahui informasi lebih detail mengenai setiap kecamatan, dapat membantu dalam perencanaan pembangunan, pengembangan pariwisata, pemanfaatan sumber daya alam, dan berbagai kegiatan lainnya yang dapat berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, Bab 7 / VII dan sub Bab 7 / VII dari artikel tersebut akan menghadirkan informasi yang mendalam tentang pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi, serta potensi dan keunikan dari masing-masing kecamatan yang ada di wilayah tersebut. Ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Kabupaten Banyuwangi dan memperkuat pentingnya peta administratif dalam merencanakan dan mengelola wilayah tersebut.

Bab 8 / VIII dari outline artikel tersebut adalah Pembagian Administratif Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi terletak di bagian paling timur Provinsi Jawa Timur dan merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah yang cukup besar, yaitu sekitar 5.800 km persegi. Kabupaten ini juga memiliki jumlah penduduk yang cukup besar, dengan kepadatan penduduk mencapai sekitar 936 orang per km persegi.

Pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 15 kecamatan, yaitu Kecamatan Kalipuro, Glenmore, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Sempu, Genteng, Cluring, Giri, Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Tegaldlimo, Wongsorejo, dan Blimbingsari.

Kecamatan Kalipuro terletak di bagian utara Kabupaten Banyuwangi dan memiliki luas wilayah sekitar 11,55 km persegi. Kecamatan ini terkenal dengan pesona alamnya yang masih alami dan keindahan pantainya yang menakjubkan. Sedangkan Kecamatan Glenmore terletak di bagian barat Kabupaten Banyuwangi dengan luas wilayah sekitar 11,16 km persegi. Kecamatan ini dikenal dengan keindahan wisata alamnya, seperti Air Terjun Jagir dan Gunung Raung yang menjadi tempat pendakian yang populer.

Kecamatan Genteng merupakan salah satu kecamatan terbesar di Kabupaten Banyuwangi dengan luas wilayah sekitar 76,82 km persegi. Kecamatan ini terkenal dengan keindahan alamnya yang masih alami, seperti Pantai Wedi Ireng dan Taman Nasional Meru Betiri. Sementara itu, Kecamatan Muncar terletak di bagian selatan Kabupaten Banyuwangi dan memiliki luas wilayah sekitar 10,82 km persegi. Kecamatan ini dikenal dengan pelabuhan ikan tradisionalnya yang merupakan salah satu yang terbesar di Jawa Timur.

Pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi ini penting untuk dipahami karena masing-masing kecamatan memiliki potensi wisata dan keunikan tersendiri. Dengan memahami pembagian administratif ini, wisatawan dan masyarakat umum dapat lebih mudah mengakses dan mengetahui potensi-potensi yang terdapat di setiap kecamatan.

Dengan demikian, pembagian administratif Kabupaten Banyuwangi memberikan gambaran yang jelas tentang potensi wisata alam dan keindahan alam yang dimiliki oleh setiap kecamatan. Hal ini juga menjadi penting dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi serta mempermudah akses masyarakat dalam menikmati keindahan alam yang dimiliki oleh kabupaten ini.

Bab 9 atau bagian ke-IX dari artikel ini membahas Pembagian Administratif Kabupaten Banyuwangi. Bagian ini mencakup sub bab 9.1 hingga 9.15 yang secara detail membahas setiap kecamatan yang ada dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Sub bab 9.1 membahas Kecamatan Kalipuro, yang merupakan salah satu dari 15 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Kalipuro memiliki luas wilayah tertentu dan jumlah penduduk yang berbeda dengan kecamatan lainnya. Selain itu, sub bab ini juga membahas potensi dan keunggulan dari Kecamatan Kalipuro, serta perkembangan terkini di wilayah tersebut.

Sub bab 9.2 membahas Kecamatan Glenmore, kemudian disusul dengan pembahasan Kecamatan Kabat di sub bab 9.3, Kecamatan Rogojampi di sub bab 9.4, dan seterusnya hingga sub bab 9.15 yang membahas Kecamatan Blimbingsari. Setiap sub bab akan menjelaskan letak geografis, luas wilayah, jumlah penduduk, serta potensi dan perkembangan terkini dari masing-masing kecamatan.

Melalui pembahasan yang detail dan mendalam dalam Bab 9 ini, pembaca akan mendapatkan informasi yang lengkap tentang setiap kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk memahami secara menyeluruh tentang wilayah administratif Kabupaten Banyuwangi, serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan tersebut.

Selain itu, Bab 9 ini juga memberikan gambaran yang jelas mengenai keragaman wilayah Kabupaten Banyuwangi, baik dari segi geografis maupun sosial ekonomi. Hal ini bisa menjadi informasi yang berguna bagi pembaca yang ingin melakukan studi atau penelitian mengenai Kabupaten Banyuwangi, serta bagi mereka yang tertarik untuk berkunjung atau berinvestasi di wilayah tersebut.

Dengan demikian, Bab 9 ini tidak hanya memberikan informasi tentang pembagian administratif wilayah, tetapi juga merangkum potensi dan perkembangan terkini di setiap kecamatan. Sehingga, Bab 9 memiliki manfaat yang penting bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut tentang Kabupaten Banyuwangi dan wilayah administratifnya.

Dengan pembahasan yang lengkap dan mendetail dalam Bab 9 ini, diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik mengenai wilayah administratif Kabupaten Banyuwangi serta potensi yang dimiliki oleh setiap kecamatan. Selain itu, pembaca juga akan semakin menyadari pentingnya untuk memahami nama-nama kecamatan dan wilayah administratif dalam peta Kabupaten Banyuwangi.

Bab 10 / X dalam outline tersebut adalah Pembagian Administratif Kabupaten Banyuwangi, dengan sub bab 10 / X adalah Kecamatan Blimbingsari.

Kecamatan Blimbingsari adalah salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kecamatan ini terletak di bagian utara Kabupaten Banyuwangi, berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo. Kecamatan Blimbingsari memiliki luas wilayah sekitar 135,06 km2 dan terdiri dari beberapa desa diantaranya adalah Desa Tegalampel, Desa Cangkring, Desa Blimbing, Desa Sumberejo, Desa Sumbermulyo, Desa Tegalrejo, dan Desa Tanjungrejo.

Kecamatan Blimbingsari memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Salah satu produk unggulan dari kecamatan ini adalah kopi, di mana terdapat banyak perkebunan kopi yang tersebar di berbagai desa. Selain itu, kecamatan ini juga memiliki hutan lindung yang menjadi habitat berbagai jenis flora dan fauna.

Dalam hal infrastruktur, Kecamatan Blimbingsari belum terlalu berkembang jika dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Banyuwangi. Namun, saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik di wilayah ini, termasuk pembangunan jalan dan sarana kesehatan. Selain itu, terdapat juga berbagai industri kecil yang menjadi penyumbang ekonomi masyarakat di kecamatan ini.

Dengan demikian, pemahaman mengenai Kecamatan Blimbingsari dan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Banyuwangi menjadi penting, terutama dalam upaya pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pemetaan dan pemahaman yang baik mengenai wilayah administratif, diharapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Sebagai kesimpulan, pemahaman akan pentingnya peta Kabupaten Banyuwangi, termasuk pembagian administratif kecamatan-kecamatan di dalamnya, menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pembangunan dan pelayanan publik. Dengan demikian, adanya pemahaman yang baik mengenai wilayah administratif akan membantu dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan efektif. Terlebih lagi, dengan adanya pemahaman mengenai nama-nama kecamatan dalam peta Kabupaten Banyuwangi, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan wilayah tersebut secara keseluruhan.