Legenda Peta Asia Tenggara: Mitos dan Cerita-Cerita di Balik Nama-Nama Tempat
17th Jan 2024
Bab 1 Pembukaan dari artikel ini akan membahas tentang kekayaan mitos dan cerita-cerita di Asia Tenggara serta peran legenda dalam pembentukan peta wilayah di kawasan tersebut. Asia Tenggara merupakan wilayah yang kaya akan warisan budaya, mitos, dan cerita rakyat yang telah turun-temurun dari generasi ke generasi. Hal ini telah menjadi bagian integral dari identitas masyarakat di sana dan memainkan peran penting dalam membentuk persepsi tentang wilayah dan sejarahnya.
Sub Bab 1, yaitu Pengenalan tentang kekayaan mitos dan cerita-cerita di Asia Tenggara, akan membahas tentang banyaknya mitos dan cerita rakyat yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Mitos-mitos ini berasal dari beragam suku dan etnis yang mendiami wilayah tersebut. Setiap mitos dan cerita rakyat memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat. Cerita-cerita tentang para dewa, makhluk gaib, dan tokoh-tokoh legendaris turut membentuk narasi tentang asal-usul wilayah dan memberikan dimensi spiritual terhadap kawasan Asia Tenggara.
Selanjutnya, sub Bab 1 akan membahas peran legenda dalam pembentukan peta Asia Tenggara. Legenda tidak hanya menjadi kumpulan cerita yang diceritakan dari generasi ke generasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk peta wilayah Asia Tenggara. Mitos dan legenda seringkali menjadi referensi dalam memberi nama pada tempat-tempat di wilayah tersebut, seperti pulau, gunung, sungai, kota, dan lain sebagainya. Bahkan, legenda juga dapat memengaruhi persepsi tentang wilayah-wilayah tertentu dan memainkan peran dalam penggambaran peta sebagai bagian dari amar ma'ruf nahi mungkar. Oleh karena itu, pemahaman akan keberadaan mitos dan legenda di Asia Tenggara tidak hanya penting untuk memahami warisan budaya, tetapi juga dalam konteks pembentukan peta wilayah.
Dari pembukaan ini, pembaca akan diantar untuk memahami betapa pentingnya peran mitos dan legenda dalam membentuk wilayah Asia Tenggara. Dengan memahami kekayaan ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas sejarah dan identitas budaya masyarakat di kawasan tersebut. Terlebih lagi, artikel ini akan menunjukkan bahwa warisan budaya ini juga memiliki dampak yang nyata dalam pembentukan peta wilayah dan persepsi tentang wilayah Asia Tenggara.
Bab 2: Mitos di Balik Nama Pulau-pulau
Bab kedua ini akan membahas tentang bagaimana mitos dan legenda memengaruhi penamaan pulau-pulau di Asia Tenggara. Di sini, pembaca akan diajak untuk mengetahui kisah-kisah tentang asal usul nama-nama pulau di wilayah ini dan bagaimana mitos masih melekat pada nama-nama pulau terkenal.
Sub Bab 2A: Kisah-kisah tentang asal usul nama-nama pulau di Asia Tenggara
Pulau-pulau di Asia Tenggara memiliki cerita-cerita yang kaya akan mitos dan legenda tentang asal usul nama mereka. Contohnya adalah Pulau Bali, yang konon berasal dari kata "Bali Dwipa" yang berarti "pulau dewata" dalam bahasa Sanskerta. Menurut mitos Hindu, pulau ini adalah hadiah dari Dewa Indra kepada seorang pertapa yang setia. Begitu pula dengan Pulau Jawa, yang konon nama Jawa berasal dari kata "yavadvipa" yang artinya "pulau rempah-rempah" dalam bahasa Sansekerta, menggambarkan kekayaan rempah-rempah di pulau ini. Mitos-mitos seperti ini memperkaya kisah-kisah asal usul nama-nama pulau di Asia Tenggara dan memberikan makna yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Sub Bab 2B: Contoh mitos yang masih melekat pada nama-nama pulau terkenal
Selain cerita-cerita tentang asal usul nama pulau, masih banyak mitos yang melekat pada nama-nama pulau terkenal di Asia Tenggara. Misalnya, Pulau Borneo memiliki mitos tentang Dayak, suku asli yang tinggal di pulau ini, yang percaya bahwa pulau ini adalah hasil dari pertarungan antara naga air dan buaya raksasa. Begitu pula dengan Pulau Sumatera, yang konon terbentuk dari pecahan tanah yang dijatuhkan oleh Sang Hyang Tunggal, menurut kepercayaan suku Minangkabau. Mitos-mitos seperti ini masih sangat memengaruhi pandangan masyarakat setempat terhadap pulau-pulau tempat tinggal mereka. Dengan memahami mitos-mitos ini, kita dapat lebih memahami identitas dan kekayaan budaya di balik nama-nama pulau di Asia Tenggara.
Dengan pembahasan yang mendalam dan detail, Bab 2 akan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana mitos dan legenda masih memengaruhi penamaan pulau-pulau di Asia Tenggara. Dari kisah-kisah asal usul nama-nama pulau hingga mitos yang masih melekat pada pulau-pulau terkenal, pembaca akan dapat memahami betapa pentingnya warisan budaya ini dalam membentuk identitas wilayah di Asia Tenggara.
Bab 3 dari artikel yang disusun memiliki fokus pada "Legenda Gunung-Gunung Tertinggi". Di bagian ini, pembaca akan diajak untuk memahami peran kepercayaan dan mitos seputar gunung-gunung tertinggi di Asia Tenggara, serta hubungannya dengan pembentukan peta wilayah.
Sub Bab 3A akan membahas lebih dalam tentang kepercayaan dan mitos seputar gunung-gunung tertinggi di Asia Tenggara. Gunung-gunung tertinggi sering dianggap sebagai tempat suci atau dihuni oleh roh atau dewa-dewi menurut kepercayaan masyarakat setempat. Mitos-mitos yang berkembang di sekitar gunung-gunung ini juga sering menjadi bagian dari ritual keagamaan dan kepercayaan tradisional masyarakat. Misalnya, Gunung Kinabalu di Sabah, Malaysia, dianggap sebagai tempat tinggal bagi roh-roh leluhur. Begitu pula dengan Gunung Merapi di Indonesia, yang dianggap sebagai tempat dihuni oleh Nyi Roro Kidul, ratu lautan dalam mitologi Jawa.
Sub Bab 3B akan menjelaskan lebih lanjut hubungan antara legenda dengan pemetaan wilayah. Mitos dan kepercayaan seputar gunung-gunung tertinggi sering kali memengaruhi cara manusia dalam memetakan wilayah. Misalnya, dalam beberapa kasus, masyarakat setempat tidak akan berani membangun permukiman atau mengganggu lingkungan di sekitar gunung tertinggi karena meyakini bahwa gunung tersebut dihuni oleh roh atau dewa-dewi tertentu. Hal ini akan tercermin dalam pemetaan wilayah yang menunjukkan daerah-daerah yang dianggap suci atau tidak boleh dijamah.
Dalam sub bab ini, pembaca akan diajak untuk memahami betapa kuatnya pengaruh legenda dan mitos terhadap cara manusia memandang dan memetakan wilayah. Mitos ini bukan hanya sekadar cerita-cerita lama, tetapi juga memberikan pengaruh yang nyata dalam kehidupan masyarakat dan dalam pembentukan peta wilayah. Dengan demikian, Bab 3 dari artikel ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana warisan budaya berupa mitos dan legenda turut berperan dalam membentuk pemetaan wilayah di Asia Tenggara.
Bab 4: Cerita-Cerita di Balik Sungai-Sungai Utama
Bab 4 dari artikel ini akan membahas tentang peran mitos dan cerita rakyat dalam memberi nama pada sungai-sungai besar di Asia Tenggara, serta bagaimana sungai-sungai tersebut mempengaruhi perkembangan wilayah di daerah tersebut. Sungai-sungai besar di Asia Tenggara memiliki banyak cerita dan mitos yang melingkupinya, dan hal ini turut memengaruhi bagaimana sungai-sungai tersebut dikenal dan diidentifikasi dalam peta wilayah.
Sub Bab 4. A: Pengaruh mitos dan cerita rakyat dalam memberi nama pada sungai-sungai besar
Sub bab ini akan membahas tentang bagaimana mitos dan cerita rakyat turut mempengaruhi penamaan sungai-sungai besar di Asia Tenggara. Cerita-cerita tentang asal usul sungai, kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi di sekitar sungai, dan legenda tentang makhluk-makhluk gaib yang mendiami sungai menjadi bagian dari identitas sungai-sungai tersebut. Contoh-contoh nama sungai yang diambil dari legenda lokal akan dijelaskan untuk memberi gambaran betapa kaya warisan budaya yang terkandung dalam nama-nama sungai di Asia Tenggara. Pengaruh mitos dan cerita rakyat dalam penamaan sungai juga akan disorot, untuk memberi pemahaman tentang bagaimana masyarakat setempat mengaitkan kepercayaan dan kisah-kisah lama dengan lingkungan sekitar mereka.
Sub Bab 4. B: Peran sungai dalam mempengaruhi perkembangan wilayah
Selain membahas tentang asal usul nama-nama sungai, sub bab ini akan mengulas bagaimana sungai-sungai besar memiliki peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya. Sungai-sungai besar sering kali menjadi jalur perdagangan dan transportasi utama, yang kemudian membentuk perkotaan dan wilayah pemukiman di sekitarnya. Mitos dan cerita rakyat yang berkaitan dengan sungai juga seringkali mencerminkan hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitar, serta kehidupan sosial dan budaya masyarakat setempat.
Dengan membahas peran mitos dan cerita rakyat dalam penamaan sungai serta pengaruh sungai dalam mempengaruhi wilayah, Bab 4 ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kekayaan warisan budaya Asia Tenggara turut membentuk peta wilayah di daerah tersebut. Terlebih lagi, hal ini juga dapat memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya ini dalam menggali identitas masyarakat serta menjaga keberagaman dalam konteks pemetaan wilayah.
Bab 5 / V dari outline tersebut membahas tentang "Legenda Kota-kota Bersejarah" di Asia Tenggara. Sub Bab 5 / V akan fokus pada cerita-cerita tentang asal usul nama-nama kota bersejarah di wilayah ini dan hubungannya dengan pembentukan wilayah perkotaan.
Asia Tenggara dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sejarah dan warisan budaya. Kota-kota di wilayah ini memiliki nama-nama yang seringkali memiliki cerita dan legenda di baliknya. Di sub Bab 5 / V ini, kita akan mengeksplorasi beberapa contoh cerita yang menggambarkan asal usul nama-nama kota bersejarah di Asia Tenggara.
Salah satu contoh yang menarik adalah asal usul nama Kota Malaka di Malaysia. Menurut legenda setempat, nama Malaka berasal dari pohon melaka yang tumbuh di tepi sungai. Konon, pohon ini menjadi tempat berteduh bagi para pedagang dan pelaut yang singgah di pelabuhan tersebut. Legenda ini menjadi bagian dari identitas kota Malaka dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah dan budaya kota tersebut.
Selain itu, ada pula cerita-cerita tentang asal usul nama kota-kota seperti Ayutthaya di Thailand, Yogyakarta di Indonesia, dan Hanoi di Vietnam. Setiap nama kota tersebut memiliki cerita dan legenda yang unik, yang turut membentuk identitas dan karakter masing-masing kota.
Selain itu, hubungan antara legenda dan pembentukan wilayah perkotaan juga dapat dilihat dari cara penataan dan perencanaan kota-kota tersebut. Misalnya, cerita-cerita tentang asal usul nama-nama jalan atau bangunan bersejarah di kota-kota tersebut seringkali menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun bagi masyarakat setempat yang ingin lebih memahami akar budaya dan sejarah kota mereka.
Melalui sub Bab 5 / V ini, kita dapat memahami betapa pentingnya legenda dalam membentuk wilayah perkotaan di Asia Tenggara. Legenda menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota-kota bersejarah di wilayah ini, dan turut memengaruhi perkembangan wilayah tersebut secara keseluruhan.
Dengan demikian, sub Bab 5 / V dari outline ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana legenda dan cerita-cerita rakyat menjadi bagian penting dalam membentuk wilayah perkotaan di Asia Tenggara, serta bagaimana hal tersebut turut memengaruhi perkembangan budaya dan sejarah di wilayah tersebut.
Bab 6: Mitos di Balik Pegunungan Terpencil
Bab 6 membahas tentang kisah-kisah mitos yang masih hidup di sekitar pegunungan terpencil di Asia Tenggara. Pegunungan ini seringkali menjadi tempat yang dihiasi oleh mitos dan legenda yang kaya akan cerita. Dalam sub Bab 6, kita akan menjelajahi bagaimana cerita-cerita rakyat membentuk persepsi tentang wilayah pedalaman.
Sub Bab 6A: Kisah-Kisah tentang Pegunungan Terpencil yang Masih dihiasi oleh Mitos dan Legenda
Pegunungan-pagunungan terpencil di Asia Tenggara sering dikaitkan dengan mitos dan legenda yang berasal dari kepercayaan masyarakat sekitar. Kisah-kisah ini seringkali berkaitan dengan makhluk-makhluk gaib atau kejadian-kejadian supranatural yang konon terjadi di wilayah tersebut. Sebagai contoh, di pedalaman pulau Kalimantan terdapat kepercayaan akan adanya makhluk gaib seperti hantu hutan atau orang bunian yang diyakini menjaga kedamaian alam di sekitar pegunungan.
Selain itu, terdapat pula kisah-kisah tentang sumber air panas atau mata air yang diyakini memiliki kekuatan mistis dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Hal ini membuat pegunungan terpencil menjadi tempat yang dipandang keramat dan dijauhi oleh sebagian masyarakat karena kepercayaan akan adanya kekuatan supranatural di sana.
Sub Bab 6B: Peran Cerita-Cerita Rakyat dalam Membentuk Persepsi tentang Wilayah Pedalaman
Cerita-cerita rakyat yang berkembang di sekitar pegunungan terpencil turut memengaruhi persepsi masyarakat tentang wilayah tersebut. Mitos dan legenda yang hidup bersamaan dengan kehidupan sehari-hari membuat pegunungan menjadi tempat yang sarat dengan nilai-nilai kultural dan spiritual bagi masyarakat setempat.
Dalam konteks pemetaan wilayah, persepsi tentang pegunungan terpencil yang dipengaruhi oleh mitos dan cerita-cerita rakyat menjadi penting untuk dipahami. Hal ini karena keyakinan dan tradisi masyarakat dapat memengaruhi pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut. Selain itu, pemahaman mendalam tentang cerita-cerita rakyat juga dapat menjadi nilai tambah dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah pegunungan terpencil.
Dengan demikian, sub Bab 6 membahas secara detail tentang bagaimana cerita-cerita rakyat dan mitos masih memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan nilai-nilai kultural di sekitar pegunungan terpencil di Asia Tenggara. Pemahaman yang mendalam tentang hal ini akan membantu dalam memahami kompleksitas pemetaan wilayah dan juga dalam upaya pelestarian warisan budaya dan alam di wilayah pedalaman.
Bab 7: Legenda Lautan Luas
Bab 7 menggali lebih dalam tentang mitos dan legenda yang memengaruhi penamaan wilayah laut di Asia Tenggara. Lautan luas seperti Laut China Selatan, Laut Jawa, dan Laut Sulu memiliki kisah-kisah yang turut mempengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat pesisir di wilayah tersebut.
Sub Bab 7A: Mitos-mitos laut yang turut memengaruhi penamaan wilayah laut di Asia Tenggara
Sub bab ini akan membahas tentang mitos-mitos yang berkaitan dengan laut di Asia Tenggara. Mitos tentang laut seringkali menunjukkan hubungan antara budaya dan sumber daya alam di wilayah pesisir. Misalnya, mitos-mitos tentang dewa laut atau hewan-hewan laut yang dianggap suci dapat memengaruhi aktivitas nelayan atau penggunaan nama-nama dalam peta. Mitos-mitos ini menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat pesisir dan seringkali terus dilestarikan melalui cerita rakyat dan tradisi lokal.
Sub Bab 7B: Hubungan antara legenda laut dengan kehidupan masyarakat pesisir
Sub bab ini akan membahas tentang bagaimana mitos dan legenda laut memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir di Asia Tenggara. Misalnya, kepercayaan akan hantu laut atau cerita-cerita tentang kehidupan di bawah laut dapat memengaruhi kebiasaan dalam berlayar atau aktivitas ekonomi masyarakat pesisir. Selain itu, penamaan-nama laut dan pulau-pulau di wilayah tersebut juga seringkali memiliki cerita-cerita atau makna khusus yang terkait dengan mitos dan legenda laut.
Dalam sub bab ini, juga akan dibahas mengenai bagaimana hubungan antara legenda laut dengan kehidupan masyarakat pesisir dapat memengaruhi perkembangan budaya, seni, dan bahasa di wilayah tersebut. Mitos dan legenda laut tidak hanya menjadi bagian dari sejarah dan identitas masyarakat pesisir, tetapi juga mempengaruhi cara pandang dan penamaan wilayah di sekitar laut tersebut.
Dengan membahas tentang mitos dan legenda laut, Bab 7 ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana aspek budaya dan alam memengaruhi pemetaan wilayah di Asia Tenggara. Selain itu, Bab 7 juga akan memperlihatkan pentingnya memahami dan melestarikan warisan budaya ini guna mempertahankan identitas dan keberagaman budaya masyarakat pesisir di Asia Tenggara.
Bab 8: Cerita-Cerita di Balik Nama Negeri-Negeri Kecil
Bab 8 membahas tentang pengaruh mitos dan cerita rakyat dalam penamaan negeri-negeri kecil di Asia Tenggara. Negeri-negeri kecil ini sering kali memiliki sejarah dan cerita-cerita yang kaya akan legenda, yang turut memengaruhi proses penamaannya. Sub Bab 8A akan menyoroti bagaimana mitos dan cerita rakyat memainkan peran penting dalam memberi identitas pada negeri-negeri kecil tersebut. Cerita-cerita ini sering kali menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat dan memberikan makna mendalam bagi wilayah tersebut.
Contoh-contoh legenda yang masih terjaga keasliannya hingga kini akan menjadi fokus utama dalam sub Bab 8B. Dalam sub bab ini, akan diuraikan contoh-contoh konkrit bagaimana cerita-cerita rakyat yang terus diwariskan dari generasi ke generasi telah membentuk nama-nama negeri kecil di Asia Tenggara. Cerita-cerita ini mungkin saja berasal dari kepercayaan tradisional atau kisah-kisah yang berkaitan dengan sejarah setempat. Dengan memahami dan melestarikan cerita-cerita ini, kita dapat lebih memahami bagaimana nenek moyang kita memandang dan memberi makna pada wilayah-wilayah kecil di Asia Tenggara.
Sebagai contoh, di Indonesia terdapat banyak negeri-negeri kecil yang memiliki nama-nama yang kaya akan makna legenda. Negeri-negeri kecil ini sering kali memiliki kisah-kisah tentang asal usulnya yang berakar dari mitos dan cerita rakyat. Melalui penjelasan yang mendalam tentang cerita-cerita di balik nama negeri-negeri kecil, pembaca akan dapat memahami bagaimana legenda telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas wilayah-wilayah kecil di Asia Tenggara.
Sub Bab 8B juga akan memberikan gambaran tentang bagaimana legenda-legenda tersebut masih tetap hidup dan melekat dalam kehidupan masyarakat setempat. Meskipun zaman terus berganti, cerita-cerita ini tetap dijaga keasliannya dan menjadi bagian penting dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Melalui penjelasan yang mendalam, pembaca akan lebih memahami bagaimana cerita-cerita di balik nama negeri-negeri kecil di Asia Tenggara telah membentuk bagian yang tidak terpisahkan dari peta wilayah tersebut.
Dengan melakukan penelusuran yang mendalam tentang legenda-legenda di balik nama negeri-negeri kecil di Asia Tenggara, kita dapat lebih memahami betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Pentingnya memahami dan melestarikan warisan budaya ini dalam konteks pemetaan wilayah menjadi terangkat dalam sub Bab 8, sehingga pembaca akan dapat menyadari betapa pentingnya untuk menjaga dan melestarikan legenda-legenda tersebut agar tidak punah terlupakan. Sub Bab 8 ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana legenda telah turut membentuk peta wilayah Asia Tenggara.
Bab 9 dalam artikel ini mendalami topik mitos dan legenda yang terkait dengan pulau-pulau indah di Asia Tenggara. Pulau-pulau di wilayah ini memiliki sejarah kaya yang dipenuhi dengan cerita dan legenda mengenai asal-usul mereka. Sub Bab 9A akan membahas kisah-kisah tentang pulau-pulau indah yang dipenuhi oleh mitos dan legenda, sementara Sub Bab 9B akan membahas pengaruh legenda dalam mempromosikan pariwisata di wilayah-wilayah tertentu.
Pulau-pulau di Asia Tenggara tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan cerita-cerita mistis yang melekat pada mereka. Sub Bab 9A akan menyajikan beberapa kisah tentang pulau-pulau indah yang dipenuhi oleh mitos dan legenda. Misalnya, Pulau Bali yang dikenal sebagai pulau dewata terkenal dengan mitos-mitosnya yang berhubungan dengan dewa-dewa. Pulau Lombok juga memiliki kisah tentang Lombok's own creation story yang memberikan gambaran tentang bagaimana pulau ini pertama kali terbentuk menurut kepercayaan setempat. Begitu pula dengan pulau-pulau lain di Asia Tenggara, masing-masing memiliki cerita dan mitos tersendiri yang menarik untuk diungkap.
Selain sebagai warisan budaya, legenda dan mitos tentang pulau-pulau indah ini juga memiliki dampak besar dalam mempromosikan pariwisata di wilayah-wilayah tertentu. Sub Bab 9B akan membahas bagaimana cerita-cerita ini turut memengaruhi minat wisatawan untuk mengunjungi pulau-pulau di Asia Tenggara. Misalnya, mitos-mitos tentang keindahan Pulau Komodo telah membuatnya menjadi tujuan wisata populer bagi para penggemar petualangan dan peneliti. Begitu pula dengan Pulau Phuket di Thailand yang terkenal dengan mitos-mitos tentang kekayaan budaya dan legenda-legenda naga.
Dengan membahas kedua sub bab ini, pembaca akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang peran serta pengaruh legenda dalam mempromosikan pariwisata di wilayah Asia Tenggara. Hal ini juga akan memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana warisan budaya dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi industri pariwisata. Penulis juga akan mengaitkan pengaruh legenda terhadap pariwisata dengan pembentukan citra wilayah tertentu, sehingga pembaca akan mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kekayaan budaya dan pariwisata di Asia Tenggara.
Dengan demikian, Bab 9 akan menjadi bagian yang menarik dan informatif dalam artikel tersebut, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran legenda dalam mempengaruhi pariwisata di Asia Tenggara, serta kekayaan mitos dan cerita-cerita di pulau-pulau indah di wilayah tersebut.
Legenda Peta ASEAN Memahami Simbol-simbol pada Peta Negara-negara Anggota