Peta Persebaran Tambang di Asia Tenggara: Potensi Sumber Daya Mineral di Kawasan Ini

23rd Jan 2024

Peta Asia Southeast 2012

Jual Peta Asia Tenggara Asean

Bab 1: Pendahuluan

Pendahuluan artikel ini akan memperkenalkan topik mengenai peta persebaran tambang di Asia Tenggara serta menjelaskan pentingnya penelitian tentang potensi sumber daya mineral di kawasan ini.

Sub Bab 1A: Pengertian Peta Persebaran Tambang di Asia Tenggara

Peta persebaran tambang di Asia Tenggara adalah representasi grafis dari lokasi serta jenis tambang yang ada di wilayah tersebut. Peta ini memberikan informasi mengenai cadangan mineral yang terdapat di setiap daerah, yang menjadi landasan bagi kegiatan pertambangan di kawasan ini. Dengan memetakan persebaran tambang, pihak terkait dapat melihat potensi sumber daya mineral yang ada dan merencanakan kegiatan eksploitasi dengan lebih efisien. Oleh karena itu, peta persebaran tambang memegang peranan penting dalam pengembangan industri pertambangan di Asia Tenggara.

Sub Bab 1B: Pentingnya Penelitian tentang Potensi Sumber Daya Mineral di Kawasan Ini

Penelitian tentang potensi sumber daya mineral di Asia Tenggara memiliki signifikansi yang besar, mengingat wilayah ini merupakan salah satu kawasan dengan kekayaan mineral yang melimpah. Dengan mengetahui potensi sumber daya mineral yang ada, pihak terkait seperti pemerintah, perusahaan pertambangan, dan para investor dapat merencanakan langkah-langkah untuk memanfaatkan sumber daya ini secara optimal. Selain itu, penelitian ini juga penting dalam konteks keberlanjutan, dimana pemahaman yang mendalam mengenai potensi sumber daya mineral akan memungkinkan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Dengan demikian, pengenalan dan pemahaman mengenai peta persebaran tambang di Asia Tenggara serta penelitian tentang potensi sumber daya mineral di kawasan ini merupakan landasan penting bagi artikel ini. Melalui tinjauan umum tentang Asia Tenggara, metode penelitian peta persebaran tambang, serta analisis potensi sumber daya mineral di beberapa negara di kawasan ini, artikel ini akan menguraikan potensi besar sumber daya mineral di Asia Tenggara serta tantangan dalam pengelolaannya. Sehingga, diharapkan artikel ini dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai industri pertambangan di kawasan ini dan strategi pengelolaan yang perlu dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya mineral secara berkelanjutan.

Bab 2 / II: Tinjauan Umum tentang Asia Tenggara

Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki letak geografis strategis dan kondisi geologis yang sangat beragam, sehingga menjadi salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya mineral. Wilayah ini terdiri dari negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, yang semuanya memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat besar.

Sub Bab 2 / II A: Letak Geografis dan Kondisi Geologis

Asia Tenggara terletak di antara daratan Asia dan Australia serta Samudra Pasifik, sehingga terkena pengaruh dari segala arah. Hal ini menyebabkan wilayah ini memiliki keragaman topografi dan iklim yang mendukung keberagaman jenis sumber daya mineral. Selain itu, kondisi geologis yang beragam, seperti pegunungan, lempeng tektonik, dan pulau-pulau vulkanik, juga memberikan peluang bagi terbentuknya berbagai jenis sumber daya mineral, seperti logam, batu bara, minyak, gas, dan lain sebagainya.

Sub Bab 2 / II B: Keanekaragaman Jenis Sumber Daya Mineral di Wilayah Ini

Keanekaragaman jenis sumber daya mineral di wilayah Asia Tenggara sangatlah besar. Indonesia, misalnya, terkenal akan kekayaan tambang emas, batu bara, dan timah. Malaysia memiliki sumber daya tambang minyak dan gas yang melimpah, serta tambang bijih besi yang menjadi salah satu komoditas ekspor utamanya. Sementara itu, Filipina dikenal dengan tambang tembaga dan nikelnya, sedangkan Thailand memiliki tambang timah yang sangat berpotensi serta tambang gipsum yang melimpah.

Keanekaragaman jenis sumber daya mineral ini memberikan peluang besar bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk memanfaatkan potensi sumber daya alamnya dalam mengembangkan sektor pertambangan. Namun, di sisi lain, hal ini juga menuntut pengelolaan yang baik agar sumber daya mineral tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan serta masyarakat sekitar.

Dengan begitu, tinjauan umum tentang Asia Tenggara dan keanekaragaman jenis sumber daya mineral di wilayah ini menjadi sangat penting dalam upaya memahami potensi dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi dan keberagaman sumber daya mineral di wilayah ini, diharapkan dapat membantu dalam merumuskan strategi pengelolaan sumber daya mineral yang lebih baik dan berkelanjutan.

Bab III: Metode Penelitian Peta Persebaran Tambang

Metode penelitian peta persebaran tambang di Asia Tenggara merupakan bagian penting dalam upaya untuk memahami potensi sumber daya mineral di kawasan ini. Pengumpulan data dan analisis data merupakan dua tahap utama yang dilakukan dalam penelitian ini.

Sub Bab III.A: Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah pertama dalam penelitian peta persebaran tambang di Asia Tenggara. Data yang dikumpulkan meliputi data geografis, data geologi, dan data tambang yang ada di wilayah tersebut. Data geografis mencakup informasi tentang letak dan batas-batas wilayah Asia Tenggara, sedangkan data geologi mencakup informasi tentang jenis-jenis batuan dan formasi geologi yang ada di kawasan ini. Selain itu, data tambang yang meliputi jenis tambang, produksi tambang, dan potensi produksi tambang juga menjadi bagian penting dalam pengumpulan data ini. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, wawancara dengan pakar geologi dan pertambangan, serta pengamatan lapangan.

Sub Bab III.B: Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis ini melibatkan pengolahan data geografis dan geologi untuk memahami keterkaitan antara kedua faktor tersebut dengan distribusi sumber daya mineral di wilayah Asia Tenggara. Selain itu, analisis tambang yang ada juga dilakukan untuk memahami karakteristik dan potensi sumber daya mineral yang dimiliki oleh masing-masing negara di kawasan ini. Analisis ini menggunakan berbagai metode seperti analisis spasial, analisis statistik, dan pemetaan untuk menghasilkan peta persebaran tambang yang akurat dan terperinci.

Metode penelitian peta persebaran tambang ini memberikan gambaran yang jelas tentang potensi sumber daya mineral di Asia Tenggara. Dengan pengumpulan data yang komprehensif dan analisis data yang mendalam, penelitian ini mampu mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial sumber daya mineral di wilayah ini, serta karakteristik geologis dan tambang dari masing-masing lokasi tersebut. Hasil penelitian ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan terkait investasi dan pengelolaan sumber daya mineral di Asia Tenggara, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

Dengan demikian, metode penelitian peta persebaran tambang di Asia Tenggara merupakan landasan yang kuat untuk memahami dan mengelola potensi sumber daya mineral di kawasan ini. Data dan informasi yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah, industri pertambangan, dan masyarakat dalam merencanakan strategi pengelolaan sumber daya mineral yang berkelanjutan, serta mengatasi tantangan dan konflik yang mungkin timbul dalam pengelolaan sumber daya mineral di Asia Tenggara.

Bab 4: Potensi Sumber Daya Mineral di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat besar. Berbagai jenis sumber daya mineral seperti emas, batu bara, dan timah dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan potensi yang besar ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat menjanjikan dalam industri pertambangan.

Sub Bab 4A: Tambang Emas di Indonesia Tambang emas merupakan salah satu potensi sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia. Sejak zaman kolonial Belanda, tambang emas sudah dikenal di Indonesia, terutama di daerah-daerah seperti Aceh, Papua, dan Kalimantan. Tambang emas ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber pendapatan negara. Namun, penambangan emas juga memiliki dampak yang cukup besar terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan kerusakan hutan.

Sub Bab 4B: Tambang Batu Bara di Indonesia Indonesia juga memiliki potensi tambang batu bara yang sangat besar. Batu bara merupakan sumber daya energi utama bagi Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Dengan cadangan batu bara yang melimpah, Indonesia menjadi salah satu eksportir terbesar batu bara di dunia. Namun, penambangan batu bara juga menimbulkan masalah terkait lingkungan dan sosial, seperti penurunan kualitas udara dan konflik dengan masyarakat setempat.

Sub Bab 4C: Tambang Timah di Indonesia Tambang timah juga menjadi potensi sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia. Sejak zaman kolonial Belanda, Indonesia sudah dikenal sebagai produsen timah terbesar di dunia. Timah menjadi salah satu komoditas yang sangat berharga bagi Indonesia. Namun, penambangan timah juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti kerusakan hutan dan pencemaran air.

Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang sangat besar, namun pengelolaannya harus dilakukan dengan hati-hati agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Diperlukan upaya serius dalam mengelola pertambangan agar tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi negara, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya mineral dan lingkungan hidup. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, potensi sumber daya mineral di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan negara.

Bab 5: Potensi Sumber Daya Mineral di Malaysia

Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup besar. Negara ini terkenal dengan tambang minyak dan gas serta tambang bijih besi yang menjadi andalan dalam sektor pertambangan.

Sub Bab 5A: Tambang Minyak dan Gas

Malaysia merupakan salah satu produsen minyak dan gas terkemuka di dunia. Industri minyak dan gas di Malaysia berkembang pesat sejak penemuan ladang minyak besar pada tahun 1970-an. Penemuan tersebut membuat Malaysia menjadi salah satu penghasil minyak terbesar di dunia. Selain itu, Malaysia juga memiliki cadangan gas alam yang cukup besar, yang membuatnya menjadi salah satu produsen gas utama di dunia.

Tambang minyak dan gas di Malaysia terutama terdapat di lepas pantai, seperti di lepas pantai barat Semenanjung Malaysia dan di lepas pantai Sabah dan Sarawak. Cadangan minyak bumi terbesar terdapat di lepas pantai Sabah, sementara cadangan gas alam terbesar terletak di lepas pantai Sarawak. Industri minyak dan gas telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Malaysia, baik melalui pendapatan ekspor maupun pengembangan infrastruktur dan lapangan kerja.

Sub Bab 5B: Tambang Bijih Besi

Selain tambang minyak dan gas, Malaysia juga memiliki cadangan bijih besi yang cukup besar. Bijih besi merupakan salah satu komoditas tambang utama di Malaysia dan telah lama menjadi andalan dalam sektor pertambangan. Malaysia memiliki cadangan bijih besi terbesar di Asia Tenggara dan menjadi salah satu eksportir utama bijih besi di dunia.

Tambang bijih besi utama di Malaysia terletak di wilayah Kinta Valley di Perak dan juga di Terengganu, yang merupakan daerah penghasil bijih besi terbesar di negara ini. Produksi bijih besi di Malaysia sebagian besar diekspor, dengan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama ekspor bijih besi Malaysia.

Dengan potensi sumber daya mineral yang besar, Malaysia terus mengembangkan industri pertambangan untuk memanfaatkan sumber daya mineralnya secara optimal. Namun, tantangan tetap ada dalam pengelolaan sumber daya mineral, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan konflik kepentingan antara industri pertambangan dan masyarakat setempat. Upaya pemerintah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya mineral di Malaysia menjadi kunci penting dalam memastikan pemanfaatan sumber daya mineral yang berkelanjutan untuk masa depan negara ini.

Bab 6 membahas potensi sumber daya mineral di Filipina. Filipina adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya mineral. Sub Bab 6.A akan membahas tambang tembaga, sementara sub Bab 6.B akan membahas tambang nikel.

Sub Bab 6.A akan membahas tambang tembaga di Filipina. Filipina adalah salah satu produsen tembaga terbesar di dunia. Tambang tembaga terbesar di Filipina terletak di daerah Mindanao dan memiliki cadangan tembaga yang cukup besar. Operasi tambang tembaga ini telah berlangsung selama puluhan tahun dan terus melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru. Tambang tembaga di Filipina telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara tersebut dan telah menjadi sumber pendapatan yang penting bagi pemerintah.

Sementara itu, sub Bab 6.B akan membahas tambang nikel di Filipina. Filipina juga memiliki cadangan nikel yang cukup besar, terutama di daerah Surigao del Norte dan Palawan. Tambang nikel telah menjadi salah satu komoditas ekspor utama Filipina dan memiliki permintaan yang tinggi di pasar internasional. Namun, keberadaan tambang nikel juga menimbulkan dampak lingkungan yang serius, termasuk deforestasi, kerusakan lahan, dan pencemaran air. Oleh karena itu, pemerintah Filipina tengah berusaha untuk mengatur industri tambang nikel agar beroperasi secara berkelanjutan dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Secara keseluruhan, Filipina memiliki potensi sumber daya mineral yang besar, terutama dalam hal tambang tembaga dan nikel. Namun, tantangan terbesar bagi industri tambang di Filipina adalah bagaimana mengelolanya secara berkelanjutan dan menjaga lingkungan tetap terjaga.

Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa Filipina memiliki potensi besar dalam hal sumber daya mineral, terutama dalam hal tambang tembaga dan nikel. Namun, untuk memanfaatkan potensi ini dengan baik, pemerintah dan industri tambang perlu bekerja sama untuk mengatur pengelolaan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan menjaga lingkungan tetap terjaga. Dengan demikian, industri tambang di Filipina bisa memberikan manfaat ekonomi yang besar tanpa merusak lingkungan.

Bab 7: Potensi Sumber Daya Mineral di Thailand

Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi sumber daya mineral yang cukup besar. Berbagai jenis tambang telah ditemukan di wilayah ini, termasuk tambang timah dan tambang gipsum.

Sub Bab A: Tambang Timah di Thailand

Tambang timah merupakan salah satu tambang yang cukup penting di Thailand. Timah telah lama dieksploitasi di negara ini dan menjadi komoditas ekspor utama. Tambang-tambang timah terletak di berbagai wilayah di Thailand, terutama di bagian selatan seperti Phuket, Songkhla, dan Pattani. Produksi timah di Thailand telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun masih menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara ini.

Sub Bab B: Tambang Gipsum di Thailand

Selain tambang timah, Thailand juga memiliki potensi tambang gipsum yang cukup besar. Gipsum digunakan dalam berbagai industri seperti konstruksi, pertanian, dan industri kimia. Tambang-tambang gipsum terutama terdapat di bagian utara dan tengah Thailand, seperti di Provinsi Surat Thani dan Provinsi Nakhon Sawan. Produksi gipsum di Thailand telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu produsen gipsum terbesar di Asia Tenggara.

Potensi sumber daya mineral di Thailand memberikan kontribusi penting dalam perekonomian negara ini. Namun, seperti halnya di negara-negara lain di Asia Tenggara, industri pertambangan di Thailand juga dihadapkan pada berbagai tantangan.

Tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya mineral di Thailand antara lain adalah konflik antara industri pertambangan dan masyarakat setempat. Aktivitas pertambangan seringkali berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu, terdapat juga konflik terkait hak tanah antara perusahaan pertambangan dan masyarakat adat di Thailand.

Pemerintah Thailand telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, termasuk dengan meningkatkan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak oleh aktivitas pertambangan. Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan kebijakan untuk memastikan pengelolaan sumber daya mineral di Thailand dilakukan secara berkelanjutan.

Dengan potensi besar sumber daya mineral yang dimiliki, Thailand memiliki kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya ini secara berkelanjutan. Strategi pengelolaan yang diperlukan termasuk peningkatan regulasi, pengawasan, dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait industri pertambangan. Dengan demikian, Thailand dapat memanfaatkan potensi sumber daya mineralnya secara optimal sambil tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Bab 8 dari artikel ini membahas perkembangan industri pertambangan di Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam industri pertambangan, dengan berbagai jenis sumber daya mineral yang tersebar di kawasan ini. Sub Bab 8A akan membahas investasi dalam sektor pertambangan, sedangkan sub Bab 8B akan membahas dampak pertambangan terhadap lingkungan.

Sub Bab 8A akan membahas investasi dalam sektor pertambangan di Asia Tenggara. Wilayah ini menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan pertambangan internasional karena potensi sumber daya mineral yang melimpah. Berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand, menawarkan peluang investasi yang menarik dalam sektor pertambangan. Perusahaan-perusahaan pertambangan global telah menginvestasikan dana yang besar untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral di kawasan ini. Hal ini memberikan dampak positif dalam hal pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Di sisi lain, sub Bab 8B akan membahas dampak pertambangan terhadap lingkungan di Asia Tenggara. Meskipun industri pertambangan memberikan manfaat ekonomi bagi kawasan ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri ini juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Aktivitas pertambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, erosi tanah, pencemaran air, dan hilangnya habitat satwa liar. Selain itu, penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses pertambangan juga dapat mencemari lingkungan. Dampak negatif ini perlu diwaspadai dan dikendalikan agar tidak merusak keberlangsungan lingkungan hidup di Asia Tenggara.

Dari pembahasan sub Bab 8A dan 8B, dapat disimpulkan bahwa perkembangan industri pertambangan di Asia Tenggara memiliki dampak yang kompleks. Sementara investasi dalam sektor pertambangan membawa manfaat ekonomi, namun perlu diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang bijaksana. Perusahaan pertambangan diharapkan dapat melakukan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan memperhatikan efek lingkungan yang ditimbulkan. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas pertambangan agar dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup. Upaya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan pertambangan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai keselarasan antara pengembangan industri pertambangan dan keberlanjutan lingkungan hidup di Asia Tenggara.

Bab 9 / IX membahas tentang tantangan dalam pengelolaan sumber daya mineral di kawasan Asia Tenggara. Sub Bab 9 / IX A akan membahas konflik kepentingan antara industri pertambangan dan masyarakat, sementara Sub Bab 9 / IX B akan membahas upaya pemerintah untuk menjaga keberlanjutan sumber daya mineral.

Sub Bab 9 / IX A: Konflik kepentingan antara industri pertambangan dan masyarakat Industri pertambangan di Asia Tenggara sering kali terlibat dalam konflik dengan masyarakat setempat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penggunaan lahan untuk kegiatan pertambangan yang mengganggu mata pencaharian masyarakat, pencemaran lingkungan akibat limbah tambang, serta ketidaksetujuan terhadap relokasi yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan. Konflik ini sering kali mengakibatkan ketegangan antara pemangku kepentingan dan memperlambat proses penambangan. Selain itu, konflik juga dapat berujung pada kerusakan hubungan antara perusahaan pertambangan dengan masyarakat setempat, sehingga memperburuk situasi.

Untuk mengatasi konflik kepentingan antara industri pertambangan dan masyarakat, perlu dilakukan pendekatan yang lebih baik dalam hal komunikasi dan keterlibatan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait penambangan sangat penting agar kebutuhan dan kekhawatiran mereka dapat dipertimbangkan. Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa perusahaan pertambangan beroperasi dengan mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, serta mematuhi regulasi dan standar lingkungan yang berlaku. Dengan melakukan pendekatan yang lebih proaktif dan inklusif terhadap masyarakat, diharapkan dapat tercipta hubungan yang harmonis antara industri pertambangan dan masyarakat setempat.

Sub Bab 9 / IX B: Upaya pemerintah untuk menjaga keberlanjutan sumber daya mineral Pemerintah di kawasan Asia Tenggara perlu melakukan upaya yang lebih serius dalam mengelola sumber daya mineral agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat. Hal ini mencakup pengembangan regulasi yang lebih ketat terkait dengan izin penambangan, kebijakan pemantauan lingkungan yang lebih ketat, serta implementasi program rehabilitasi lahan pasca tambang. Pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas instansi terkait dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas penambangan guna mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam sektor pertambangan, seperti melakukan audit yang rutin terhadap kegiatan tambang dan melaporkan hasilnya kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui insentif-insentif yang diberikan kepada perusahaan pertambangan yang mematuhi standar lingkungan dan keberlanjutan yang telah ditetapkan. Keseluruhan upaya ini perlu didukung oleh komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menjaga keberlanjutan sumber daya mineral, serta partisipasi aktif dari masyarakat, perusahaan pertambangan, dan organisasi non-pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut.

Peta Persebaran Tambang Asia Tenggara Potensi Sumber Daya Mineral di Kawasan Tertentu